Rabu, 11 November 2015

Ustaz Arifin Ilham: Memisahkan Islam dengan Kepemimpinan adalah Kebodohan

Islam adalah agama sempurna yang mencakup semua aspek kehidupan, apalagi kepemimpinan. Dari yang sederhana masuk kamar mandi sampai kepemimpinan. Demikian dijelaskan Pimpinan Majelis Az Zikra, KH. Muhammad Arifin Ilham dalam laman facebooknya, Selasa (10/11/2015).
 
"Memisahkan Islam dengan kepemimpinan adalah kebodohan, tidak faham ajaran Islam. Islam tidak bisa dipisahkan dengan politik kekuasaan," ujar Ustaz Arifin.
 
Dalam sejarahnya, Nabi Ibrahim diutus Allah untuk menghadapi rezim berhala Namrudz, Nabi Musa diutus Allah menghadapi rezim pembantai bayi Firaun, dan Nabi Muhammad diutus Allah untuk menghadapi para kuffar jahiliyyah.
 
"Dengan takluknya kepemimpinan kuffar jahiliyyah maka umat manusia beriman "bertasbih kepada Allah, dan banyak  mengingat Allah (QS Thoha 33-34), agar umat hidup dalam petunjuk Allah, dalam kemuliaan Islam, dalam keberkahan takwa.Bahagia dalam syariat dan sunnah Rasulullah (QS Al A'rof 96). Karena itu Islam sangat memperhatikan kepemimpinan dengan syarat dan kreteria yang sangat jelas yaitu mengutamakan keimanan dan ketaqwaan," jelas Ustaz Arifin.
 
Ia menegaskan, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang shalih (QS Al Anbiya 105). Karena itu haram, memilih pemimpin kafir, bacalah dengan iman! Kalam Allah ini,
 
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali (pemimpin/pelindung) dengan meninggalkan orang-orang mu'min. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu)?" (QS An Nisa 144).
 
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman" (QS Al Maidah 57).
 
Kemudian, Ustaz Arifin menambahkan sebuah hadits bahwa Rasulullah bersabda kepada ka’ab bin ujrah: mudah-mudahan Allah melindungimu dari para pemimpin yang jahil. Ka’ab bin ujzah bertanya: apa yang dimaksud dengan pemimpin yang jahil wahai Rasulullah? Beliau menjawab: "Mereka adalah para pemimpin yang hidup sepeninggalku. Mereka tidak beriman pada petunjuk Allah, dan mereka tidak mengikuti sunnahku" (HR Ahmad).
 
"Ingat setiap mu'min apalagi juru da'wah wajib menyampaikan dalil yang berdasar Alquran dan Sunnah. Allahumma ya Allah lindungilah kami dari juru da'wah jahil yang menyesatkan kami dari petunjukmu dan sunnah NabiMu." pungkasnya.

0 komentar:

Posting Komentar

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com