Rabu, 24 Desember 2014



Kaum muslimin hafizhakumullah,

Allah SWT berfirman :

وَإِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ أَأَنْتَ قُلْتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُونِي وَأُمِّيَ إِلَهَيْنِ مِنْ دُونِ اللَّهِ قَالَ سُبْحَانَكَ مَا يَكُونُ لِي أَنْ أَقُولَ مَا لَيْسَ لِي بِحَقٍّ إِنْ كُنْتُ قُلْتُهُ فَقَدْ عَلِمْتَهُ تَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِي وَلَا أَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِكَ إِنَّكَ أَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ (116) مَا قُلْتُ لَهُمْ إِلَّا مَا أَمَرْتَنِي بِهِ أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ وَكُنْتُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا مَا دُمْتُ فِيهِمْ فَلَمَّا تَوَفَّيْتَنِي كُنْتَ أَنْتَ الرَّقِيبَ عَلَيْهِمْ وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ (117)

Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?." Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib." Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan)nya yaitu: "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkaulah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu. (QS. Al Maidah 116-117).

Kaum muslimin hafizhakumullah,

Dalam tafsir Jalalain disebutkan bahwa Allah SWT berfirman pada hari kiamat kepada Nabi Isa bin Maryam a.s. dalam rangka melecehkan kaumnya: Wahai Isa bin Maryam, apakah berkata kepada manusia jadikanlah aku dan ibuku sebagai Tuhan-tuhan selain Allah? Isa bin Maryam a.s menjawab Mahasuci Engkau, tidak layak aku berkata sesuatu yang aku tak punya hak. Engkau Maha Mengetahui apa yang kusembunyikan dalam diriku sedangkan aku tidak tahu apapun informasi-Mu yang Engkau sembunyikan. Aku tidak mengatakan kepada mereka kecuali yang telah Engkau perintahkan kepadaku, yaitu sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhan kalian. Dan dulu aku selalu mengawasi mereka, yang pasti aku akan melarang apa yang mereka katakan tersebut selama aku bersama mereka. Tatkala  Engkau mengambilku dengan mengangkat aku ke langit Engkaulah yang mengawasi perbuatan mereka. Engkau Maha Mengetahui apa yang kukatakan kepada mereka dan apa yang mereka katakan sesudahku.

Kaum muslimin hafizhakumullah,


Apa yang Allah SWT kabarkan dalam kedua ayat di atas sungguh pasti akan terjadi di hari kiamat kelak. Ayat tersebut sekaligus menginformasikan kepada kita bahwa ada kebohongan yang telah dilakukan oleh kaum Nasrani yang telah mengabarkan kepada dunia bahwa Nabi Isa dan ibundanya Siti Maryam adalah dua Tuhan selain Allah.

Siapapun yang menyebarkan kebohongan tersebut dan ikut membenarkan atau meyakini kebohongan itu dinilai oleh Allah SWT sebagai telah kafir.  Dia SWT berfirman :

لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ

Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu." Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. (QS. Al Maidah 72).

Juga firman Allah SWT:

لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ ثَالِثُ ثَلَاثَةٍ وَمَا مِنْ إِلَهٍ إِلَّا إِلَهٌ وَاحِدٌ وَإِنْ لَمْ يَنْتَهُوا عَمَّا يَقُولُونَ لَيَمَسَّنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ (73)

Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih
.(QS. Al Maidah 73).  

Kaum muslimin hafizhakumullah,


Dalam ayat berikutnya Allah SWT memerintahkan kepada kaum Nashara untuk bertaubat dan minta ampun kepadaNya atas dosa besar itu, yakni berbuat syirik tersebut.  Allah SWT memerintahkan hal itu dalam bentuk pertanyaan dalam firman-Nya :

أَفَلَا يَتُوبُونَ إِلَى اللَّهِ وَيَسْتَغْفِرُونَهُ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Maka mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya ?. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al Maidah 74).

Juga Allah SWT menegaskan bahwa Nabi Isa bin Maryam a.s. adalah bukan Tuhan, tetapi hanya seorang hamba dan Rasul-Nya. Allah SWT berfirman:

مَا الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ وَأُمُّهُ صِدِّيقَةٌ كَانَا يَأْكُلَانِ الطَّعَامَ انْظُرْ كَيْفَ نُبَيِّنُ لَهُمُ الْآيَاتِ ثُمَّ انْظُرْ أَنَّى يُؤْفَكُونَ (75)

Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu). (QS. Al Maidah 75).

Nabiyullah Isa a.s. dan ibunya Siti Maryam r.a. adalah manusia, bukan Tuhan, yang memerlukan apa yang diperlukan manusia, seperti makan, minum dan sebagainya. Maka jelaslah bahwa berkata bahwa Isa adalah Tuhan atau anak Tuhan adalah kebohongan dan kekufuran yang nyata. 

Kaum muslimin hafizhakumullah,

Oleh karena itu, Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw. dan orang-orang yang beriman kepada Allah SWT, Rasul-Nya, dan Al Quran untuk mengajak Kaum Nashara Ahli Kitab untuk kembali kepada kalimat tauhid. Rasulullah saw. sudah melaksanakannya dengan mengajak para pendeta Nasrani Najran untuk masuk Islam. Juga Beliau saw. pernah mengajak Kaisar Rumawi Heraclius masuk Islam dengan firman Allah SWT dalam QS. Ali Imran 64. 

Sungguh ironi hari ini ada sekelompok ulama bayaran yang berani-berani membolehkan bernatal bersama dan mengucapkan selamat natal kepada kaum Nashara atas nama toleransi kepada kaum Nasrani. Kenapa tidak cukup membiarkan mereka beribadah sesuai keyakinan mereka?

Apakah mereka tidak takut ditanya oleh Allah SWT di hari kiamat kelak bahwa mereka telah ikut bersekongkol dalam suatu penyebaran kebohongan dan kemusyrikan yang besar? 

Berpihak kebenaran itu bagaimanapun sulitnya akan bermanfaat di hari kiamat.  Allah SWT berfirman:

قَالَ اللَّهُ هَذَا يَوْمُ يَنْفَعُ الصَّادِقِينَ صِدْقُهُمْ لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

Allah berfirman: "Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka. Bagi mereka surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; Allah ridha terhadapNya. Itulah keberuntungan yang paling besar." (QS. Al Maidah 119).

Barakallahu lii walakum…

0 komentar:

Posting Komentar

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com