Wa Laa Haula Wa Laa Quwwata illaa
Billaah ...
'Umair ibnul Humaam RA adalah
salah seorang Shahabat Nabi Muhammad SAW yang bertaqwa dan berani serta sangat
rindu untuk MATI SYAHID. Setiap malam ia berdoa kepada Allah SWT :
اللهم قد نامت العيون ، وغارت النجوم ، وأنت حي قيوم . اللهم طلبي
الجنة بطيء ، وهربي من النار ضعيف . اللهم اجعل لي عندك هديا ترده إلى يوم
القيامة ، إنك لا تخلف الميعاد ".
"Allaahumm Qod
Naamatil 'Uyuun , Wa
Ghoorotin Nujuum , Wa Anta Hayyun Qoyyuum. Allaahumma
Tholabil Jannata Bathii-un,
Wa Harobii Minan Naari Dho'iifun.
Allaahummaj'al Lii 'indaka Hadyan Tarudduhu ilaa Yaumil Qiyaamah, innaka Laa
Tukhliful Mii'aad."
"Ya Allah, telah tidur
banyak mata, dan terbenam bintang-bintang, sedang Engkau Maha Hidup dan Maha
Berdiri. Ya Allah, upayaku menggapai Surga-Mu sangat lambat, dan upayaku lari
menjauhi Neraka amat lemah. Ya Allah, jadikanlah bagiku di sisi-Mu bagian
petunjuk / pemberian yang Engkau kembalikan hingga Hari Qiyamat."
Di hari Perang Badar pada tanggal
17 Ramadhan 2 H / 17 Maret 624 M, tatkala 313 Tentara Kaum Muslimin sudah
saling berhadapan dengan tidak kurang dari 1000 Tentara kaum Musyrikin,
Rasulullah SAW bersabda memberi semangat kepada Kaum Muslimin :
"Bangkitlah kalian untuk masuk Surga yang hamparannya seluas Langit dan
Bumi."
'Umar ibnul Humaam RA yang berada
di barisan terdepan bertanya kepada Nabi SAW : "Wahai Rasulullah, Surga
hamparannya seluas Langit dan Bumi ?" Beliau SAW menjawab :
"Ya." Lalu 'Umair RA berujar : "Bagus, bagus !"
Rasulullah SAW bertanya :
"Apa yang membuatmu mengatakan : Bagus, bagus ?!" 'Umair RA menjawab
: "Demi Allah, tidak ada apa-apa Ya Rasulullah, kecuali harapan agar aku
termasuk penghuninya." Nabi SAW pun bersabda : "Sesungguhnya engkau
termasuk penghuninya."
Mendengar jawaban Nabi SAW, wajah
'Umair RA berseri gembira, kemudian ia mengeluarkan beberapa butir kurma untuk
memakannya sambil menatap barisan musuh di hadapannya. Lalu ia berujar :
"Jika aku harus hidup hingga usai memakan kurma-kurma ini, sungguh
kehidupan yang terlalu panjang."
Maka 'Umair RA membuang semua
kurmanya, lalu menghentakkan kudanya dan langsung menerjang sendirian barisan
musuh sambil berucap lantang :
Kami berlari menuju Allah tanpa
bekal
Kecuali Taqwa dan Amal untuk
kembali
Dan Sabar karena Allah dalam
Berjihad
Kedatangan 'Umair RA yang gagah
berani pun disambut barisan seribuan Kaum Musyrikin, akhirnya beliau gugur
sebagai SYAHID sesuai doa dan harapannya selama ini.
Rasulullah SAW dan para Shahabat
sempat terhenyak kaget dan terdiam sebentar melihat tindakan heroik seorang muslim
yang sangat gagah dan berani menerjang seribuan musuh sendirian. Lalu Nabi
SAW pun menanyakan tentang sosok muslim yang menyerang musuh tersebut.
Setelah Nabi SAW diberi tahu
bahwa penyerang tersebut adalah 'Umair RA yang tadi bertanya tentang Surga,
maka beliau SAW berkata bahwa 'Umair RA telah mendapatkan apa yang
diharapkannya, yaitu Ridho Allah SWT dan Surga-Nya.
Peristiwa HEROIK 'Umair RA
tersebut telah berhasil membangkitkan semangat tempur Kaum Muslimin melawan
Kaum Musyrikin dalam Perang Badar, sehingga akhirnya Kaum Muslimin memetik
Kemenangan Besar.
Rodhiyallaahu 'an 'Umair ibnul
Humaam wa Jamii'i Ahli Badr
0 komentar:
Posting Komentar