Bismillaah wal Hamdulillaah ...
Wa Laa Haula Wa Laa Quwwata illaa
Billaah ...
Siapa yang membaca artikel ini,
sangat dianjurkan untuk terlebih dahulu membaca TIGA ARTIKEL sebelumnya pada
tanggal 12 s/d 14 Jan 2015, yaitu : Pertama tentang ISLAM, dan kedua tentang
KAFIR, serta ketiga tentang KLASIFIKASI KAFIR. Sebab artikel ini dan ketiga
artikel tersebut saling berkaitan, sehingga membacanya secara utuh akan memberi
pemahaman yang komprehensif.
NABI PEMBAWA DAN PENEBAR RAHMAT
Dalam QS.21.Al-Anbiya : 107,
Allah SWT menyatakan kepada Nabi Muhammad SAW :
ومآأرسلناك إلا رحمة للعالمين
"Dan tiadalah
Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) RAHMAT bagi semesta alam".
Rasulullah SAW adalah RAHMAT dari
Allah SWT bagi Semesta Alam yang meliputi alam Manusia, Malaikat, Jin,
Hewan dan Tumbuhan , serta seluruh isi Langit dan Bumi.
Karenanya, jika Syariat Nabi
Muhammad SAW dilaksanakan dengan baik dan diterapkan sebagaimana mestinya, maka
jangankan manusia, bahkan hewan dan tumbuhan pun tak akan pernah terzalimi.
ISLAM AGAMA KEDAMAIAN
Islam adalah agama Cinta dan
Kasih Sayang. Ajaran Islam sangat mendorong upaya penciptaan
kedamaian dan keamanan serta
kenyamanan hidup bagi seluruh umat manusia.
Diriwayatkan dalam Shahih Bukhari
hadits ke-2.966 dan Shahih Muslim hadits ke-3.276, yang bersumber dari Abdullah
b Abi Aufa RA, bahwasanya Rasulullah SAW di tengah istirahat dalam perjalanan
pulang dari suatu Misi Jihad, berceramah di hadapan para Shahabatnya,
rodhiyallaahu 'anhum :
"يا
أيها الناس لاتتمنوا لقاء العدو ، واسألوا الله العافية . فإذا لقيتموهم فاصبروا ،
واعلموا أن الجنة تحت ظلال السيوف ".
"Wahai manusia,
janganlah engkau berangan-angan bertemu musuh, tapi mohonlah kepada Allah
ketenangan / keselamatan. Namun jika kamu terlanjur bertemu mereka (musuh),
maka sabarlah (tegar pantang mundur). Dan ketahuilah bahwasanya Surga itu ada
di bawah kilatan pedang."
Dari HADITS SHAHIH di atas sangat
jelas sekali bahwasanya Rasulullah SAW mengajarkan : Jangan ciptakan
perang, tapi ciptakan tenang. Jangan cari lawan, tapi cari kawan. Jangan
buat kerusuhan, tapi buatlah kedamaian. KECUALI, jika musuh tidak dicari
tapi datang sendiri, dan musuh tidak diundang tapi datang menyerang, maka umat
Islam wajib melawan dan haram melarikan diri. Dan sesungguhnya Surga menanti
mereka yang dengan sabar dan tegar membela agama Islam secara ikhlas karena
Allah SWT.
Karenanya, umat beragama apa pun
bisa hidup aman dan nyaman di tengah umat Islam, selama mereka jadi warga yang
baik dan tidak mengganggu umat Islam.
HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
Dalam QS.49.Al-Hujuraat : 13,
Allah SWT berfirman :
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ
وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ
اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
"Hai manusia,
sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan
dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah
ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
lagi Maha Mengenal."
Dengan ayat ini jelas bahwa Islam
menganjurkan agar umat manusia dari segala suku dan bangsa agar saling
mengenal, bukan saling bermusuhan. Namun pada saat yang sama Islam tetap
mengingatkan bahwasanya manusia termulia di sisi Allah SWT adalah yang paling
bertaqwa.
10 PILAR TOLERANSI
Dan dalam rangka menjaga
keharmonisan hubungan antar umat manusia, apa pun agamanya, maka Islam
telah meletakkan tidak kurang dari 10 (sepuluh) PILAR TOLERANSI, yaitu sebagai
berikut :
1. Tidak boleh ada pencampur-adukkan
agama Islam dengan agama apa pun.
2. Tidak boleh ada paksaan
terhadap siapa pun untuk masuk ke dalam agama Islam.
3. Kewajiban DA'WAH dengan Hikmah
dan Mau'izhoh Hasanah serta Dialog dengan cara terbaik, tanpa melupakan
kewajiban HISBAH dengan tegas dan JIHAD dengan keras sesuai aturan Syariat
Islam.
4. Tidak ada larangan berbuat
baik dan bersikap adil kepada umat agama lain.
5. Tidak ada larangan
bermu'amalah dalam urusan sosial ekonomi kemasyarakatan
dengan orang di luar Islam.
6. Tidak ada larangan
memanfaatkan tenaga non muslim untuk kemaslahatan umat Islam.
7. Kewajiban Penegakan Keadilan
untuk semua umat manusia.
8. Larangan berbuat Zhalim
terhadap Manusia mau pun Hewan dan Tumbuhan.
9.Larangan mencaci maki dan
mencerca serta menghina dan menodai suatu agama, termasuk mengganggu atau
menghalangi ibadah suatu umat beragama.
10. Kewajiban Penegakan Akhlaq
Karimah sekali pun dalam situasi perang melawan Kafir.
Siapa yang ingin menyimak lebih
dalam tiap-tiap pilar di atas lengkap dengan Dalil dan penjelasannya, silakan
baca Buku penulis yang berjudul "Wawasan Kebangsaan - Menuju NKRI
Bersyariah" Bab Kesatu Pasal TOLERANSI halaman 75 - 89 terbitan SUARA
ISLAM.
BATASAN TOLERANSI
Di samping kita perlu mengenal
dan memahami 10 (sepuluh) Pilar Toleransi, maka kita harus juga menyoroti
Batasan Toleransi yang tidak boleh dilanggar oleh setiap muslim, yaitu :
A. Jangan campur aduk Ibadah /
Aqidah, antara lain :
1. Jangan
sekali-kali mengatakan semua agama sama dan benar.
2. Jangan
sekali-kali memuji atau membela kesesatan agama di luar Islam.
3. Jangan masuk ke
rumah ibadah agama lain untuk ikut kegiatan keagamaannya.
4. Jangan ikut
merayakan Hari Raya agama lain, walau pun hanya sekedar mengucapkan selamat.
5. Jangan gelar Doa
Bersama dengan Kafir, sehingga muslim mengaminkan Doa Kafir kepada Tuhannya.
B. Jangan campur aduk Syariah /
Hukum, antara lain :
1. Jangan melakukan
perkawinan Islam dengan Kafir.
2. Jangan ada
saling mewarisi antara Muslim dan Kafir.
3. Jangan jadikan
Kafir sebagai Pemimpin bagi umat Islam di negeri-negeri muslim.
4. Jika
bermu'amalah dengan Kafir, maka jangan sekali-kali terlibat dengan Riba atau
hal lain yang diharamkan dalam Syariat Islam.
5. Jangan
sekali-kali membantu orang Kafir untuk menzholimi Muslim dengan alasan apa pun.
Dengan demikian, Toleransi dalam
ajaran Islam ada batasan yang tidak boleh dilanggar, sehingga tidak kebablasan.
Ayo ... , kita bangun Toleransi
yang Syar'i !
0 komentar:
Posting Komentar